Loner meets Idol part 2
PART 2
Nana
POV
Hai… namaku Nana. Owada Nana. Aku berasal
dari keluarga yang mapan, namun aku tidak mau memperlihatkannya ke orang lain.
Karena aku ingin mencari teman yang mau bersamaku bukan karena aku kaya, tap
dari hati mereka yang murni ingin
berteman denganku. Aku pindah dari kota asalku, Chiba ke Tokyo karena ayahku
pindah tempat kerja. Sedih memang karena aku dari lahir sudah tinggal di Chiba,
tapi aku senang karena jarak dari rumah ke tempat kerjaku jadi lebih dekat.
Kalian bingung ya? Hehehe. Sebenarnya aku punya pekerjaan, yaitu idol. Ya, aku
adalah salah satu member dari idol group AKB48.
Malam
ini aku ingin jalan-jalan keliling daerah rumahku yang baru supaya aku hafal
jalan dari rumahku ke sekolahku yang baru. Meskipun malam hari dan gelap, aku
memberanikan diri jalan-jalan. Ketika aku kebingungan arah, tiba-tiba ada dua
laki-laki yang terlihat seperti preman dan mengajakku untuk bermain dengan
mereka padahal aku tau mereka punya niat jahat kepadaku. Ketika aku ingin berteriak,
ada seorang laki-laki yang berdiri di ujung gang sambil membawa kantong
belanjaannya. Sepertinya aku selamat.
Setelah dia berteriak, para preman itu mengerubungi dia (pertarungandan
adegan selanjutnya bisa dilihat di part 1)
Didalam
kamar…
“Aku ingin tau nama dia. Dia cukup keren
dengan teknik bertarungnya tadi. Aku terpukau dengan keseriusan matanya ketika
ingin melindungiku… kyaaa….” Pikirku
sambil memeluk gulingku. “Dia ganteng juga. Apa dia juga satu sekolah denganku
nanti” katanya kepada boneka nya seakan-akan dia ngobrol dengan bonekanya.
Setelah berangan-angan yang nggak jelas, aku tidur.
Keesokan
harinya
Aku bangun
dari tidurku. Aku merasa sangat senang sekali hari ini, kenapa? Karena hari ini
adalah hari pertama masuk sekolah. Yaa meskipun orang tuaku memasukkanku ke
sekolah dekat rumah, namun aku masih kebingungan dengan jalan menuju sekolah.
Tiba-tiba aku bertemu dengan orang yang telah menyelamatkanku kemarin malam,
uwaah senangnya. Tapi, tunggu dulu. Dia memakai seragam yang sama denganku, jangan-jangan???
Uwaaaaahhh aku makin seneng. Baiklah aku akan mulai menyapanya duluan
“selamat
pagi” kataku
“ohh
selamat pagi juga” jawabnya sambil terkaget. Mungkin dia masih mengantuk
“kamu
nggak nyenyak tidur ya tadi malam?” tanyaku sambil memperhatikan wajahnya yang
terlihat lesu
“ehh?
Emang? Perasaaan aku tidur nyenyak ok” jawabnya sambil berusaha merapikan
rambut dan pakaiannya. Lucu banget pas dia malu gitu
“(sambil
tersenyum) udah rapih kok hihihi” kataku sambil terkikik karena kelakuan dia
3rd POV
Mereka
berdua berjalan sambil mengobrol soal hobi dan kebiasaan mereka masing-masing
“hahahaha
oh iya ngomong-ngomong kok kamu pake seragam SMA Saijou?” Tanya makoto sambil
berjalan disamping nana
“hihihihi
iya, aku akan bersekolah disana. Mohon bantuannya” jawabnya sambil membungkuk
“oh..
nggak perlu membungkuk kok. Kan kita seumuran” kata makoto sambil menahan malu
“hehehehe”
tawa nana renyah
Sesampainya di SMA Saijou
“oh
iya kojima-san, aku masih belum tau dimana ruang guru..” kata nana sambil
cemberut
“(lucu
banget sih…) yawdah aku anterin. Tungguin aku” kata makoto sambil memakai
sepatu dari loker dia
Selama perjalanan menuju ruang guru
“hei,
nana kan? Owada nana kan?” kata salah satu kakak kelas makoto
“eh?
Eh? Oshima-senpai??” kaget nana setelah melihat orang yang memanggilnya adalah
kakak kelas nana ketika di smp di chiba
“eh
senpai? Kenalan senpai?” Tanya makoto dengan muka bingungnya yang mirip
berang-berang
“*ngangguk.
Iya dia adik kelasku ketika di smp chiba” kata Ryo tanpa melepaskan
pandangannya dari nana, dan membuat makoto kesal karena dia selalu melihat nana
terus.
“maaf
senpai, aku harus ke ruang guru dulu. Sampai jumpa” kata nana sambil menarik
tangan makoto yang terlihat sedang sebal
“eh.
Eh… udah pergi. Yaudah deh, ke kelas saho dulu deh” kata ryo pelan
Sesampainya di ruang guru
“ini
dia ruang guru. Nanti kamu bisa nyari guru dengan nama yang sama yang ada di
kertas kamu itu
“un,
*ngangguk. Makasih ya kojima-san” kata nana dengan muka memerah karena malu
“nggak
usah pake nama keluarga, panggil saja makoto” kata makoto sambil menahan ketawa
karena muka nana yang seperti tomat rebus (mencoba untuk menahan malu juga sih)(kenapa
sih tor? Kan ceritanya w nahan gara2 nggak enak ngetawain dia)(suka suka w dong, w kan authornya
hahahahah*ketawa iblis)(-_-) oke skip….
“oke
deh makoto, aku masuk dulu ya” kata nana sambil berbalik ke ruang guru
“iya”
kata makoto “aku juga ingin ke kelasku dulu, bye” lanjutnya
Beberapa
saat sebelum bel masuk, di lorong sdkolah
“lu
nggak bilang-bilang kalo udah punya cewek. Gitu lu?” kata yuuma sambil
berpura-pura muka sedih layaknya gorilla kurang makan
“lah
siapa yang udah punya cewek?” Tanya makoto kebingungan
“tadi
gue ngeliat lu jalan ke sekolah bareng cewek kan? Woohoo… ternyata selera temen
gue bagus juga” kata yuuma dengan menepuk-nepuk punggung temannya itu
“oh…
dia tetangga gue. Dia baru di Tokyo dua hari yang lalu.” Jawab makoto dengan
santai sambil duduk di bangkunya
“namanya
siapa? Cantik parah tuh cewek, gue pengen…”
“ohh
jadi dia cantik ya yuuma?” Tanya yuuki memotong perkataan yuuma tadi
“nggak
kok, dia memang cantik. Tapi dia bukan tipeku. Tipeku itu cuman yuuki” kata
yuuma dengan raut muka sedikit ketakutan
“aww…
aku tersentuh, makasih ya. Oh iya mengenai cewek itu, siapa dia makoto-kun?”
Tanya yuuki
“dia
tetanggaku dan dia akan bersekolah di sekolah ini.” Jawab makoto sambil
membereskan alat tulisku untuk mencatat nanti
“ohh…”
jawab yuuki dengan mulut membentuk huruf o
Kriing….
Makoto POV
Ahh… dari yang gue tau sih dari 5 kelas,
cuman kelas ini yang kurang satu murid karena dia harus pindah. Semoga nana
masuk ke kelas ini. Entah kenapa aku kangen sama dia.. (ehem cieeee yang
kepikiran mulu ahay) (jangan gitu ah
thor, tapi iya juga sih gue kepikiran dia) (iya kan hahahaa) oke skip.
Seperti
biasa guru pembimbing kami, pa Shinoda Mario seperti biasa membuka kelas pagi
ini dengan semangat. Namun setelah bersenda gurau, beliau berkata
“oh
iya, hari ini kita kedatangan tamu special loh..”
Disaat
itu pula teman-temanku bersorak
“wooohooo”
“siapa
pa” kata yuuma yang paling bersemangat
“kita
bakalan kedatengan teman baruuuu” kata pa Mario dengan antusias
“wooohoooo”
“apakah
dia cantik?” kata salah satu temanku yang cowok
“atau
dia ganteng?” Tanya temanku yang cewek
“sayang
sekali, tapi dia perempuann…” kata
beliau dengan penuh semangat
Seketika
hening…
“WOOOHOOOO”
sorang para laki-laki di kelas
“DIAM!”
perintah beliau yang membuat seketika hening.
“tanpa
perlu berlama-lama lagi, silahkan masuk” kata beliau mempersilahkan siswa baru
itu
Langkah
demi langkah perempuan itu masuk kedalam kelas. Teman-temanku baik yang laki
maupun yang perempuan terpesona akan kecantikannya. Bahkan yuuma dan yuuki pun
terpesona dengannya. Ketika ingin memperkenalkan dirinya, dia tiba-tiba
tersenyum kearahku. Otakku berhenti berfikir seketika ketika aku melihat wajah perempuan
itu. Nana… dia sekelas denganku… :0
“perkenalkan,
namaku Owada nana. Aku berasal dari Chiba. Mohon bantuannya ya” katanya sopan
sambil membungkukkan badannya.
“silahkan
Owada-san, duduk disamping kojima-san. Kojima-san silahkan angkat tanganmu”
kata pa Mario sambil menunjuk bangku samping kananku (bangkuku di dekat jendela
di pinggir kiri)
Aku
spontan mengangkat tanganku. Dia melihatku dan tersenyum sambil berterima kasih
kepada beliau. Dia berjalan sedikit malu karena dilihat oleh banyak orang,
yaa.. itu sih pasti karena baru pertama kali masuk saja tadi sudah dilihat
banyak orang.
“ketemu
lagi kita heheheh” kataku sambil terkekeh
“iyanih,
jangan-jangan kau tau kalo aku bakal masuk ke kelas ini” kata nana sambil
tersipu malu
“ya
nggaklah. Mana mungkin aku tau. Aku kira malah ada kelas lain yang kosong
hehehe” kataku sambil menggaruk tengkukku yang tidak gatal (ciyeee jatuh cinta
suitsuiwww)(ah elu mah thor, kamret lu. Sana pergi hush hush..)
Pelajaran
pun berlanjut.
Ketika istirahat…
“owada-san,
kamu mau berkeliling sekolah denganku? Aku bakal memberitahu tempat-tempat yang
seru loh” kata temenku yang sok ganteng pfft,
gue sih yakin bakalan ditolak
Seperti
yang aku pikirkan, nana menjawab “maaf ya, makoto sudah lebih dulu menawarkan
hal itu dan aku sudah menerimanya. Maaf ya”
“makoto?
Kojima-san maksudnya?” tanyanya dan dijawab anggukan oleh nana
“sial,
beruntung banget lu kojima-kun. Lain kali aku akan lebih dulu dibanding kau”
katanya sambil pergi meninggalkan kelas.
Setelah
mereka pergi, hening mulai menghampiri kami berdua… kampret, dimana lagi yuuma. Pas gue butuh bantuannya dia malah nggak ada…
kampret.
“ano…”
kata nana sambil menyolekku dan kujawab sambil tersenyum “ada apa?”
“ayo
kita jalan keliling sekolah, sebelum jam istirahat berakhir” katanya sambil
tersenyum kepadaku dan kujawab dengan anggukan
Kami
berkeliling sekolah. Ku perlihatkan lapangan, toilet, ruang-ruang di sekolah
hingga kita sampai di gymnasium. Ketika berada disana, tidak ada orang namun
ada bola basket yang masih berada disana. Aku mengambil bola tersebut sambil
mengendap-endap karena aku tidak memakai sepatu olahraga. Dan menembakkan bola
tersebut kedalam ring dan masuk. Karena dibawah ring tersebut ada keranjang
yang berisi bola basket sehingga masuk kedalam keranjang tersebut. Nana kaget.
“Hebat!!!
Kau bisa bermain basket?” Tanya nana dengan antusias
“yaa…
cukup bisa sih.” Jawabku malu-malu
“tapi
itu bukan tembakan sembarangan. Itu tembakan jarak jauh. Jaraknya jauh banget
lagi” katanya terkesima dengan tembakanku tadi
“yaa..
cuman keberuntungan sih. Jangan terlalu memujiku. Udahlah ke kantin yuk, laper
nih”jawabku sambil mengajaknya menuju kantin
Di
kantin…
Sesampainya
di kantin, tidak terlalu banyak orang yang terlihat karena sudah mendekati
waktu pelajaran selanjutnya. Kami membeli dua onigiri (nasi kepal) dan dua
botol susu stroberi. Setelah itu kami berjalan ke kelas untuk mengikuti
pelajaran selanjutnya.
Sepulang
sekolah…
“huwaaaa
akhirnya selesai juga pelajaran kimia…” kataku sambil mengangkat kedua tanganku
tinggi-tinggi dan meregangka otot tubuhku.
“kau
tidur terus di kelas nih hihihihi” kata nana sambil diselingi tawa kecilnya
yang lucu
“untung
saja kau ahli dalam kimia, kalau tidak mungkin kau akan dikeluarkan dari kelas”
kata yuuki dengan nada mengomel kepadaku
“oh
iya kenalkan aku yuuki, ketua kelas ini. Semoga kamu betah ya di kelas ini,
soalnya anak-anak disini punya ciri khas yang beda dibanding yang lain”
lanjutnya sambil mengenalkan dirinya ke nana
“kenalkan
juga aku yuuma, teman sekelasmu dan sahabat dari di bodoh ini hahahah” kata
yuuma yang entah dari mana dia dating dan mengagetkan yuuki dan nana
“hahaahah
kenalkan juga aku nana, mohon bantuannya hingga lulus ya” jawab nana sambil
membungkukkan badannya
“oh
iya nana, hari ini pulang bareng nggak? Kalo berempat pasti lebih seru” ajak
yuuma
“maaf
ya, tapi hari ini aku ada kerja abis ini. Dan tempatnya lumayan jauh. Aku pulang
duluan ya” kata nana sambil melihat jam di hp nya
“besok
kita bisa jalan berempat kok pulang sekolah. Aku permisi dulu daah. Oh iya
makoto, sampai bertemu besok” lanjutnya dan kata-kata selanjutnya sudah
membuatku memerah seperti tomat rebus
Huwaaa dia bilang bertemu besok. Apa jangan-jangan….
Lamnuku dan langsung dipotong oleh yuuki
“pulang
yuk. Pintu gerbang udah mau ditutup” kata yuuki yang membuyarkan lamunanku
Dan akhirnya
kami bertiga pulang kerumah bersama
To
be continued
Comments
Post a Comment